Wajah robot ini tak hanya dibiarkan dengan balutan besi, namun sudah dipercantik oleh kulit yang berasal dari karet elastis. Ia pun siap menyambut orang-orang yang ditemui dengan senyumnya yang menenangkan, alisnya bisa bergerak, sehingga ekspresi wajahnya benar-benar bak seorang gadis muda.
Pembuatan Geminoid-F didasarkan dari seorang model. Dan saat dipamerkan, ia disandingkan dengan ‘kembarannya’ yang seorang manusia tersebut. Hasilnya? Luar biasa, bak pinang di belah dua. Apalagi ketika pakaian yang mereka gunakan sama.
“Saya seperti memiliki saudara kembar,” ujar wanita yang dijadikan model robot tersebut.
Para ilmuwan yang membesut robot seharga US$ 110.000 (sekitar Rp 1 miliar) ini berharap inovasi mereka dapat digunakan dalam berbagai kegiatan kehidupan. Seperti di rumah sakit atau tempat pelayanan publik. Tugasnya memang bukan untuk pekerjaan berat, namun lebih dari sisi psikologis.
“Kami telah memiliki data yang menunjukkan bahwa robot dapat memberikan pasien rasa aman ketika melihat robot yang tersenyum,” ujar Satoko Inoue, juru bicara dari Kokoro, salah satu perusahaan yang turut serta dalam proyek pengembangan robot ini.
“Sebuah teknologi memang bisa berdampak terhadap rasa takut dan hal negatif lainnya. Namun para ilmuwan ini ingin menyentuh sisi emosional manusia dengan ekspresi robot yang tercipta,” tukas Hiroshi Ishiguro, profesor dari Universitas Osaka yang memimpin penelitian ini.
wihans.web.id