JAKARTA - Meski informasi tentang beasiswa dalam dan luar negeri banyak tersedia di internet. Ada baiknya kita hati-hati dan menyaring semua informasi yang kita dapatkan.
Reny Y dalam buku Kuliah Gratis di Luar Negeri menjelaskan, agar informasi tentang beasiswa yang kita dapatkan dari internet akurat, kita sebaiknya mengecek silang informasi tersebut dengan informasi lain yang berkaitan. "Waspada juga terhadap beasiswa palsu," tulis Reny.
Menurut Reny, ada empat pertanyaan sebagai indikator apakah suatu informasi tentang beasiswa akurat atau tidak. Pertama, apakah informasi tersebut bisa dipertanggungjawabkan? Kedua, apakah lembaga pemberi beasiswa tersebut telah dikenal luas? Ketiga, apakah beasiswa yang ditawarkan di internet itu memiliki nilai prestise? Keempat, apakah ada informasi lain yang bisa mendukung keberadaan beasiswa tersebut?
"Jika keempat pertanyaan tersebut bisa dijawab, maka bisa dipastikan informasi beasiswa yang kita peroleh tersebut asli," imbuh Reny.
Reny juga menampilkan beberapa lembaga resmi yang menyediakan informasi mengenai institusi-institusi pendidikan palsu yang seringkali menawarkan beasiswa/kuliah gratis kepada para "korban"nya. Lembaga tersebut adalah The Australian Department of Education, Science, and Training (www.dest.gov.au), yang memberi informasi tentang lembaga-lembaga pendidikan palsu di Australia. Ada juga Council for higher Education Accreditation (CHEA). Di situs www.chea.org ditampilkan informasi tentang gelar palsu dan berbagai lembaga pemberi akreditasi palsu.
Jangan khawatir tertipu. Sebab, George Gollin's Website (www.hep.uiuc.edu) memberi kita panduan untuk melacak dan mengidentifikasi gelar-gelar kesarjanaan palsu
http://kampus.okezone.com/