Antrean Penumpang Bus Transjakarta Dipisah ( Kereta juga Dong )

Antri di halte busway (VIVAnews/Tri Saputro)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Salah satu upaya untuk mempersempit niat buruk pelaku kejahatan maupun pelecehan, operator bus Transjakarta memisahkan antrean penumpang laki-laki dan perempuan.

Kepala Pengendalian BLU Transjakarta, Gunardjo mengatakan penumpang lelaki diminta untuk antre pada bagian kiri dan akan masuk dari pintu belakang. Sementara penumpang perempuan akan antre di sebelah kanan, bercampur dengan balita, peyandang cacat, lansia, dan akan masuk melalui pintu depan.

Setelah berada di dalam bus, penumpang akan tetap bercampur mengisi tempat yang kosong. "Intinya mengatur supaya lebih tertib. Semoga hal yang tidak diinginkan juga dapat dihindari," ujar Gunardjo, Kamis 10 Juni 2010.

Selain itu, menurut Gunardjo, ada beberapa hal yang dapat dilakukan penumpang wanita di dalam angkutan umum untuk menghindari tindakan jahat.

Bila ada hal yang tidak menyenangkan, para penumpang diminta untuk segera melapor kepada petugas. Bila ada upaya pelecehan, baiknya segera menyingkir ke tempat yang lebih aman.
"Kami akan terus memperbaiki untuk mengusung moda transportasi yang cepat, aman dan manusiawi," ujarnya lagi.
Pelayanan bus Trans Jakarta kerap dipersoalkan karena sering terjadi pelecehan seksual kepada penumpang wanita. Peluang pelecehan ini sangat mungkin terjadi lantaran jumlah armada yang terbatas, sementara penumpang kerap membludak dan berdesak-desakan.
Ironisnya, pemda DKI Jakarta sangat lamban dalam memperbaiki kinerja satu-satunya moda transportasi yang diklaim menjadi kebanggaan Jakarta ini.
 
• VIVAnews