Anonymous
Nice, isn’t it? Hidup ini seperti cermin, kita mendapat hasil terbaik saat kita tersenyum padanya.
Dalam kehidupan yang sebenarnya, kita dapat amalkan seperti ajaran Tat Twam Asi, yang artinya : aku adalah kau, kau adalah aku.
Hal ini dapat diimplementasikan bahwa bila kita ingin (dicintai), kitapun harus (mencintai), bila kita tidak ingin diperlakukan jahat, jangan memperlakukan orang lain dengan jahat. Bahwa semua akibat kembali ke si penabur benih.
Jadi, berlakulah baik. Walaupun mungkin ada orang yang tetap menjahati kita, setidaknya kita menabung pahala. Hhhh… keboo tau itu nggak mudah, saat kita udah baik tapi mendapat perlakuan buruk. Ingin rasanya protes, ingin rasanya marah. Relakan saja dan pasrah, karena Tuhan nggak pernah tidur.
Ayo semangat!
PS: kok kesannya kayak curcol, padahal nggak pernah ngerasa dijahatin, hehe..
Nice, isn’t it? Hidup ini seperti cermin, kita mendapat hasil terbaik saat kita tersenyum padanya.
Dalam kehidupan yang sebenarnya, kita dapat amalkan seperti ajaran Tat Twam Asi, yang artinya : aku adalah kau, kau adalah aku.
Hal ini dapat diimplementasikan bahwa bila kita ingin (dicintai), kitapun harus (mencintai), bila kita tidak ingin diperlakukan jahat, jangan memperlakukan orang lain dengan jahat. Bahwa semua akibat kembali ke si penabur benih.
Jadi, berlakulah baik. Walaupun mungkin ada orang yang tetap menjahati kita, setidaknya kita menabung pahala. Hhhh… keboo tau itu nggak mudah, saat kita udah baik tapi mendapat perlakuan buruk. Ingin rasanya protes, ingin rasanya marah. Relakan saja dan pasrah, karena Tuhan nggak pernah tidur.
Ayo semangat!
PS: kok kesannya kayak curcol, padahal nggak pernah ngerasa dijahatin, hehe..